Fairy tail.

From fairest creatures we desire increase, that thereby beauty's rose might never die

Lucy

Selama hidupmu jadilah dirimu sendiri, bukan berusaha menjadi pribadi yang sempurna

Natsu

Cahaya kita ada didalam hati kita

Erza Scarlet

Kita memiliki kekuatan untuk mengatasi kelemahan dan ketakutan

Happy

Mungkin aku tidak diperhitungkan. Tapi aku senang bersama dengan orang yang sangat bersemangat

welcome! On Rabu, 11 Maret 2015

Tugu-tugu di Indonesia 

Tugu di Ambarawa

Monumen Palagan Ambarawa  adalah sebuah  monumen yang terdapat di Ambarawa, Kabupaten Semarang. Monumen ini merupakan simbol untuk mengenang sejarah pertempuran  Palagan Ambarawa  pada tanggal  12 Desember – 15 Desember 1945  Ambarawa. Pasukan Sekutu yang terdesak  dari  Magelang  mengadakan pengunduran ke Ambarawa, dan pasukan TKR yang dipimpin Kolonel Soedirman berhasil menghancurkan Sekutu pada tanggal 15 Desember 1945, dimana kini diperingati sebagai Hari Infanteri.
Monumen Palagan Ambarawa dibangun pada tahun 1973 dan diresmikan pada 15 Desember  1974  oleh Presiden Soeharto. Gambaran singkat sejarah pertempuran bisa dilihat pada relief yang dibuat pada dinding Monumen Palagan Ambarawa.
Di monumen ini Anda dapat menemukan peninggalan pemerintahan Jepang dan Belanda. Anda dapat melihat seragam para tentara Jepang dan Belanda, senjata perang, seragam tentara Indonesia, dan barang bersejarah lain. Untuk ukuran yang agak besar, Anda dapat menemukan beberapa tank kuno, kendaraa angkut personil dan meriam yang digunakan dalam pertempuran tersebut. Yang paling menarik adalah Anda dapat menemukan pesawat Mustang Belanda yang berhasil ditembak jatuh ke dalam Rawa Pening

Pertempuran di Ambarawa

Pada tanggal 11 Desember 1945, Kol. Soedirman mengadakan rapat dengan para Komandan Sektor TKR dan Laskar. Pada tanggal 12 Desember 1945 jam 04.30 pagi, serangan mulai dilancarkan. Pembukaan serangan dimulai dari tembakan mitraliur terlebih dahulu, kemudian disusul oleh penembak-penembak karaben. Pertempuran berkobar di Ambarawa. Satu setengah jam kemudian, jalan raya Semarang-Ambarawa dikuasai oleh kesatuan-kesatuan TKR. Pertempuran Ambarawa berlangsung sengit. Kol. Soedirman langsung memimpin pasukannya. Setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15 Desember 1945 pertempuran berakhir dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu mundur ke Semarang.
Kemenangan pertempuran ini kini diabadikan dengan didirikannya  Monumen Palagan Ambarawa dan diperingatinya Hari Jadi TNI Angkatan Darat atau Hari Juang Kartika.

Tugu di Semarang

Tugu Muda adalah sebuah monumen yang dibuat untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang. Tugu Muda ini menggambarkan tentang semangat berjuang dan patriotisme warga semarang, khususnya para pemuda yang gigih, rela berkorban dengan semangat yang tinggi mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
Tugu Muda berbentuk seperti lilin yang mengandung makna semangat juang para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan RI tidak akan pernah padam. Bentuk Tugu muda merupakan tugu yang berpenampang segi lima. Terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu landasan, badan dan kepala. Pasa sisi landasan tugu terdapat relief. Keseluruhan tugu dibuat dari batu. Untuk memperkuat kesan tugunya, dibuat kolam hias dan taman pada sekeliling tugu.
Untuk mempercantik Tugu Muda, dibangunlah sebuah taman yang mengelilingi Tugu Muda. Di taman ini di beri beberapa ornamen supaya tugu muda dapat dijadikann sebagai taman kota, antara lain ada air mancur, lampu-lampu warna putih dan kuning yang akan menambah kesan anggun di malam hari. Pada taman terdapat pohon cemara, duplikasi senjata bambu runcing yang tegak berdiri berjajar sebanyak 5 (lima) buah yang menggambarkan Pertempuran lima hari di Semarang dengan bersenjatakan bambu runcing.


Tugu di Bandung

Monumen Bandung Lautan Api merupakan manifestasi dari perjuangan rakyat Bandung untuk mengusir penjajahan dari kota yang dikenal dengan sebutan Paris van Java ini. Monumen Bandung Lautan Api ini bisa dikatakan menjadi markah tanah Bandung. Berdiri kokoh dengan ketinggian sekitar 45 meter dengan 9 sisi. Monumen Bandung Lautan Api ini sendiri dibangun untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api yang dipimpin oleh Muhammad Toha dengan melakukan pembumihangusan Bandung Selatan.
Monumen Bandung Lautan Api ini berlokasi di kawasan Tegallega. Istilah “Bandoeng Laoetan Api” sendiri memiliki sejarahnya yang tak sederhana. Ketika itu, ultimatum dari penjajah kepada Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk meninggalkan Bandung melahirkan politik “pembumihangusan”. Semua rakyat dan pejuang Kota Bandung tentu tak rela kotanya harus jatuh ke tangan asing. Akhirnya mereka menyusun siasat dengan bermigrasi ke selatan kota dan melakukan musyawarah. Oleh sejumlah kalangan pembungihangusan Bandung merupakan langkah yang paling tepat. Rasio antara tentara sekutu dengan TRI jelas tak bisa dibandingkan dari segi jumlah maupun pasokan persenjataan.



Tugu di Surabaya

Tugu Pahlawan, adalah sebuah monumen yang menjadi markah tanah Kota Surabaya. Monumen ini setinggi 41,15 meter berbentuk lingga  atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan (Canalures) sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11 ruas. Tinggi, ruas,dan canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945.
Suatu tanggal bersejarah, bukan hanya bagi penduduk Kota Surabaya, tetapi juga bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, dimana arek-arek Suroboyo berjuang melawan pasukan Sekutu bersamaBelanda yang hendak menjajah kembali Indonesia. Monumen Tugu Pahlawan menjadi pusat perhatian setiap tanggal 10 November mengenang peristiwa pada tahun 1945 ketika banyak pahlawan yang gugur dalam perang kemerdekaan.




Monumen di Jogja

Monumen Yogya Kembali dibangun pada tanggal 29 Juni 1985, dengan Upacara Tradisional penanaman kepala kerbau dan peletakan batu pertama oleh Hamengkubuwono IXdan Paku Alam VIII.
Dipilihnya nama Yogya Kembali dengan pengertian yang luas, berfungsinya pemerintah Republik Indonesia dan sebagai tetenger peristiwa sejarah ditarik mundurnya tentaraBelanda dari Ibukota Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1949 dan kembalinya Presiden Soekarno, Wakil Presiden, Pimpinan Negara yang lain pada tanggal 6 Juli 1949 di Yogyakarta. Hal ini dapat dipergunakan sebagai titik awal bangsa Indonesia secara nyata, bebas dari cengkeraman penjajah khususnya Belanda dan merupakan tonggak sejarah yang menentukan bagi kelangsungan hidup Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

Tugu di Bali

Monumen Bajra Sandhi merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali untuk memberi hormat pada para pahlawan serta merupakan lambang pesemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman serta lambang semangat untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang agung di dalam gedung monumen, dan monumen yang menjulang setinggi 45 meter.
 Lokasi monumen ini terletak di depan Kantor Gubernur Kepala Daerah Provinsi Bali yang juga di depan Gedung DPRD Provinsi Bali Niti Mandala Renon persisnya di Lapangan Puputan Renon. Monumen ini dikenal dengan nama “Bajra Sandhi” karena bentuknya menyerupai bajra atau genta yang digunakan oleh para Pendeta Hindu dalam mengucapkan Weda (mantra) pada saat upacara keagamaan. Monumen ini dibangun pada tahun 1987, diresmikan oleh Presiden Megawati Sukarno Putri pada tanggal 14 Juni 2003.
Tujuan pembangunan monumen ini adalah untuk mengabadikan jiwa dan semangat perjuangan rakyat Bali, sekaligus menggali, memelihara, mengembangkan serta melestarikan budaya Bali untuk diwariskan kepada generasi penerus sebagai modal melangkah maju menapak dunia yang semakin sarat dengan tantangan dan hambatan.


 TUGU MEDAN AREA

Tugu Pertempuran Medan Area yang berada di JalanSutomo, Kecamatan Medan Timur ini menjadi symbol untuk mengenang perjuangan Indonesia khususnya warga Medan sekitarnya mempertahankan kemerdekaan pasca dibacakanny teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Menarik sejarah kebelakang, Pertempuran Medan Area merupakan peristiwa perjuangan rakyat Medan melawan sekutu yang inginkembalimenguasai Indonesia.

Padatanggal 9 Oktober 1945 pasukan sekutu mendarat di Medan dibawah pimpinan T.E.D Kelly. Kedatangan pasukan sekutu diikuti oleh pasukan NICA yang dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan. Untuk mengenang  kejadian tersebut maka didirikanlah Tugu Pertempuran Medan Area.

NAMA  : LAILA ABIDATUN A.R
NO                         : 8

KELAS    : 7I

{ 1 komentar... read them below or add one }