Teori Kedaulatan Raja
TEORI KEDAULATAN RAJA
Teori Kedaulatan Raja, yang menganggap bahwa raja bertanggung jawab kepada dirinya sendiri. Teori kedaulatan raja merupakan perwujudan dari teori kedaulatan Tuhan. Kekuasaan tertinggi di tangan raja atau penguasa. Oleh karena itu, raja dianggap keturunan dewa atau wakil Tuhan di bumi yang mendapat kekuasaan langsung dari Tuhan sehingga kekuasaan raja mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. Kekuasaan raja berada di atas konstitusi. Maka, pada masa itu, kekuasaan raja berupa tirani bagi rakyatnya.
Pelopor teori ini adalah Machiavelli dan Thomas Hobbes. Dengan adanya kedaulatan yang dimiliki oleh para raja, maka raja berkuasa dengan sewenang-wenang bahkan Raja Louis XVI dari Prancis dengan sombongnya berkata "L'ettat C'est Moi" yang berarti "Negara adalah Saya"
Pelopor :
Niccolo Machiavelli (1467-1527) |
Thomas Hobbes (1467-1527) |
Pengertian Kedaulatan
KEDAULATAN
(SOVEREIGHNTY)
Kedaulatan adalah suatu hak eksklusif untuk menguasai suatu wilayah pemerintahan, masyarakat, atau diri sendiri terdapat penganut dalam dua teori yaitu pemberian dari Tuhan dan masyarakat. Menurut Jean Bodin yang dikenal sebagai bapak teori kedaulatan, bahwa kedaulatan adalah suatu keharusan tertinggi dalam negara.
Suatu negara yang merdeka secara otomatis menjadi negara yang berdaulat untuk menentukan, mengatur, mengarahkan tujuan negara yang ingin dicapai. Kedaulatan juga suatu kekuasaan yang penuh untuk menentukan dan mengatur seluruh wilayah dan negara suatu negara tanpa campur tangan dari pemerintahan negara lain.
Sebagai negara yang berdaulat, bangsa Indonesia berhak untuk menetukan dan mengatur bangsanya. Kedaulatan ditangan rakyat, pemerintahan negara kita dibentuk dari rakyat, oleh rakyat dan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Dalam suatu negara akan ada Sistem Pemerintahan, Bentuk Negara, dan Bentuk Pemerintahan
Sifat Kedaulatan
Kedaulatan memiliki sifat pokok:
- Asli, artinya tidak berasal dari kekuasaan lain.
- Permanen, artinya tetap dan tidak berubah
- Tunggal, artinya kekuasaan tersebut adalah satu-satunya.
- Tidak terbatas, artinya kekuasaan itu tidak dibatasi oleh kekuasaan lain.
- Abadi berarti kekuasaan negara itu berlangsung terus-menerus tanpa terputus-putus.
Pemerintah mempunyai wewenang untuk mengatur dan menjalankan organisasi negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku tanpa campur tangan negara lain.
Kedaulatan Ke Luar
Memberikan kekuasaan untuk menjalin kerjasama dengan negara lain.
Masyarakat di Daerah Muson Tropis
Keuntungan
Masyarakat yang Tinggal di Daerah Muson Tropis
1. Suhu
udara tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah
2. Curah
hujan sangat tinggi sehingga cocok untuk pertanian
3. Cahaya
matahari bersinar sepanjang tahun sehingga tanaman bisa tumbuh dengan baik
4. Tidak
terjadi badai atau angin topan seperti pada iklim sedang atau subtropis
5. Adanya
flora dan fauna yang beraneka ragam
6. Menjadi
tujuan wisata dari wilayah subtropis karena turis membutuhkan sinar matahari
untuk kesehatan kulitnya
7. Air laut
yang hangat membuat kekayaan ikan melimpah sehingga menguntungkan bagi nelayan
8. Persamaan
waktu siang dan malam
9. Tidak
terjadi perubahan cuaca yang ekstrim
Kekurangan
Masyarakat yang Tinggal di
Daerah Muson Tropis
1.
Masyarakat menjadi malas karena semua sumber daya sudah tersedia
2. Suhu
udara yang terik dan panas pada siang hari membuat masyarakat sulit
beraktifitas pada siang hari
3. Sering
terjadi kebakaran hutan karena udara panas pada siang hari
4. Pada
musim hujan sering terjadi bencana misalnya: banjir dan tanah longsor
5. Pada
musim kemarau sering terjadi kekeringan yang panjang sehingga banyak sawah yang
gagal panen
6. Hanya
bisa menanam tanaman jenis tertentu pada musim tertentu: padi hanya bisa
ditanam pada musim hujan saja
Tugu-Tugu di Indonesia
Tugu di Ambarawa
Monumen Palagan Ambarawa
adalah sebuah monumen yang
terdapat di Ambarawa, Kabupaten Semarang. Monumen ini merupakan simbol untuk
mengenang sejarah pertempuran Palagan
Ambarawa pada tanggal 12 Desember – 15 Desember 1945 Ambarawa. Pasukan Sekutu yang terdesak dari
Magelang mengadakan pengunduran
ke Ambarawa, dan pasukan TKR yang dipimpin Kolonel Soedirman berhasil
menghancurkan Sekutu pada tanggal 15 Desember 1945, dimana kini diperingati
sebagai Hari Infanteri.
Monumen Palagan Ambarawa dibangun pada tahun 1973 dan
diresmikan pada 15 Desember 1974 oleh Presiden Soeharto. Gambaran singkat
sejarah pertempuran bisa dilihat pada relief yang dibuat pada dinding Monumen
Palagan Ambarawa.
Di monumen ini Anda dapat menemukan peninggalan pemerintahan
Jepang dan Belanda. Anda dapat melihat seragam para tentara Jepang dan Belanda,
senjata perang, seragam tentara Indonesia, dan barang bersejarah lain. Untuk
ukuran yang agak besar, Anda dapat menemukan beberapa tank kuno, kendaraa angkut
personil dan meriam yang digunakan dalam pertempuran tersebut. Yang paling
menarik adalah Anda dapat menemukan pesawat Mustang Belanda yang berhasil
ditembak jatuh ke dalam Rawa Pening
Pertempuran di Ambarawa
Pada tanggal 11 Desember 1945, Kol. Soedirman mengadakan
rapat dengan para Komandan Sektor TKR dan Laskar. Pada tanggal 12 Desember 1945
jam 04.30 pagi, serangan mulai dilancarkan. Pembukaan serangan dimulai dari
tembakan mitraliur terlebih dahulu, kemudian disusul oleh penembak-penembak
karaben. Pertempuran berkobar di Ambarawa. Satu setengah jam kemudian, jalan
raya Semarang-Ambarawa dikuasai oleh kesatuan-kesatuan TKR. Pertempuran
Ambarawa berlangsung sengit. Kol. Soedirman langsung memimpin pasukannya.
Setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15 Desember 1945 pertempuran
berakhir dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu mundur ke Semarang.
Kemenangan pertempuran ini kini diabadikan dengan
didirikannya Monumen Palagan Ambarawa
dan diperingatinya Hari Jadi TNI Angkatan Darat atau Hari Juang Kartika.
Tugu di Semarang
Tugu Muda adalah sebuah monumen yang dibuat untuk mengenang
jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur dalam Pertempuran Lima Hari di
Semarang. Tugu Muda ini menggambarkan tentang semangat berjuang dan patriotisme
warga semarang, khususnya para pemuda yang gigih, rela berkorban dengan
semangat yang tinggi mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
Tugu Muda berbentuk seperti lilin yang mengandung makna
semangat juang para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan RI tidak akan pernah
padam. Bentuk Tugu muda merupakan tugu yang berpenampang segi lima. Terdiri
dari 3 (tiga) bagian yaitu landasan, badan dan kepala. Pasa sisi landasan tugu
terdapat relief. Keseluruhan tugu dibuat dari batu. Untuk memperkuat kesan
tugunya, dibuat kolam hias dan taman pada sekeliling tugu.
Untuk mempercantik Tugu Muda, dibangunlah sebuah taman yang
mengelilingi Tugu Muda. Di taman ini di beri beberapa ornamen supaya tugu muda
dapat dijadikann sebagai taman kota, antara lain ada air mancur, lampu-lampu
warna putih dan kuning yang akan menambah kesan anggun di malam hari. Pada
taman terdapat pohon cemara, duplikasi senjata bambu runcing yang tegak berdiri
berjajar sebanyak 5 (lima) buah yang menggambarkan Pertempuran lima hari di
Semarang dengan bersenjatakan bambu runcing.
Tugu di Bandung
Monumen Bandung Lautan Api merupakan manifestasi dari
perjuangan rakyat Bandung untuk mengusir penjajahan dari kota yang dikenal
dengan sebutan Paris van Java ini. Monumen Bandung Lautan Api ini bisa
dikatakan menjadi markah tanah Bandung. Berdiri kokoh dengan ketinggian sekitar
45 meter dengan 9 sisi. Monumen Bandung Lautan Api ini sendiri dibangun untuk
memperingati peristiwa Bandung Lautan Api yang dipimpin oleh Muhammad Toha
dengan melakukan pembumihangusan Bandung Selatan.
Monumen Bandung Lautan Api ini berlokasi di kawasan
Tegallega. Istilah “Bandoeng Laoetan Api” sendiri memiliki sejarahnya yang tak
sederhana. Ketika itu, ultimatum dari penjajah kepada Tentara Republik
Indonesia (TRI) untuk meninggalkan Bandung melahirkan politik
“pembumihangusan”. Semua rakyat dan pejuang Kota Bandung tentu tak rela kotanya
harus jatuh ke tangan asing. Akhirnya mereka menyusun siasat dengan bermigrasi
ke selatan kota dan melakukan musyawarah. Oleh sejumlah kalangan
pembungihangusan Bandung merupakan langkah yang paling tepat. Rasio antara
tentara sekutu dengan TRI jelas tak bisa dibandingkan dari segi jumlah maupun
pasokan persenjataan.
Tugu di Surabaya
Tugu Pahlawan, adalah sebuah monumen yang menjadi markah
tanah Kota Surabaya. Monumen ini setinggi 41,15 meter berbentuk lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk
lengkungan-lengkungan (Canalures) sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11
ruas. Tinggi, ruas,dan canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945.
Suatu tanggal bersejarah, bukan hanya bagi penduduk Kota
Surabaya, tetapi juga bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati peristiwa
Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, dimana arek-arek Suroboyo berjuang
melawan pasukan Sekutu bersamaBelanda yang hendak menjajah kembali Indonesia.
Monumen Tugu Pahlawan menjadi pusat perhatian setiap tanggal 10 November
mengenang peristiwa pada tahun 1945 ketika banyak pahlawan yang gugur dalam
perang kemerdekaan.
Monumen di Jogja
Monumen Yogya Kembali dibangun pada tanggal 29 Juni 1985,
dengan Upacara Tradisional penanaman kepala kerbau dan peletakan batu pertama
oleh Hamengkubuwono IXdan Paku Alam VIII.
Dipilihnya nama Yogya Kembali dengan pengertian yang luas,
berfungsinya pemerintah Republik Indonesia dan sebagai tetenger peristiwa
sejarah ditarik mundurnya tentaraBelanda dari Ibukota Yogyakarta pada tanggal
29 Juni 1949 dan kembalinya Presiden Soekarno, Wakil Presiden, Pimpinan Negara
yang lain pada tanggal 6 Juli 1949 di Yogyakarta. Hal ini dapat dipergunakan
sebagai titik awal bangsa Indonesia secara nyata, bebas dari cengkeraman
penjajah khususnya Belanda dan merupakan tonggak sejarah yang menentukan bagi
kelangsungan hidup Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
Tugu di Bali
Monumen Bajra Sandhi merupakan Monumen Perjuangan Rakyat
Bali untuk memberi hormat pada para pahlawan serta merupakan lambang pesemaian
pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari
zaman ke zaman serta lambang semangat untuk mempertahankan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada
di pintu utama, 8 buah tiang agung di dalam gedung monumen, dan monumen yang
menjulang setinggi 45 meter.
Lokasi monumen ini
terletak di depan Kantor Gubernur Kepala Daerah Provinsi Bali yang juga di
depan Gedung DPRD Provinsi Bali Niti Mandala Renon persisnya di Lapangan
Puputan Renon. Monumen ini dikenal dengan nama “Bajra Sandhi” karena bentuknya
menyerupai bajra atau genta yang digunakan oleh para Pendeta Hindu dalam
mengucapkan Weda (mantra) pada saat upacara keagamaan. Monumen ini dibangun
pada tahun 1987, diresmikan oleh Presiden Megawati Sukarno Putri pada tanggal
14 Juni 2003.
Tujuan pembangunan monumen ini adalah untuk mengabadikan
jiwa dan semangat perjuangan rakyat Bali, sekaligus menggali, memelihara,
mengembangkan serta melestarikan budaya Bali untuk diwariskan kepada generasi
penerus sebagai modal melangkah maju menapak dunia yang semakin sarat dengan
tantangan dan hambatan.
Tugu Pertempuran Medan Area yang berada di JalanSutomo,
Kecamatan Medan Timur ini menjadi symbol untuk mengenang perjuangan Indonesia
khususnya warga Medan sekitarnya mempertahankan kemerdekaan pasca dibacakanny
teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Menarik sejarah kebelakang, Pertempuran Medan Area merupakan
peristiwa perjuangan rakyat Medan melawan sekutu yang inginkembalimenguasai
Indonesia.
Padatanggal 9 Oktober 1945 pasukan sekutu mendarat di Medan
dibawah pimpinan T.E.D Kelly. Kedatangan pasukan sekutu diikuti oleh pasukan
NICA yang dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan. Untuk mengenang kejadian tersebut maka didirikanlah Tugu
Pertempuran Medan Area.
NAMA : LAILA ABIDATUN
A.R
NO :
8
KELAS : 7I